<body bgcolor="FFFFFF" link="#FF9900" vlink="#666666" alink="#FFCC33"><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d9108261\x26blogName\x3dfavourites\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://stellyfavourites.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttps://stellyfavourites.blogspot.com/\x26vt\x3d5695313916781206644', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

August 2003
September 2003
October 2003
November 2003
December 2003
April 2004
May 2004
May 2005

my photos
Name :
Web URL :
Message :
Friday, May 20, 2005
Tuesdays with Morrie 
Saya baru selesai membaca "Tuesdays with Morrie", sebuah kisah nyata yang telah diterjemahkan ke dalam puluhan bahasa, tentang saat2 akhir seorang profesor psikologi sosial bernama Morrie Schwartz yang mengidap penyakit langka "Amyotrophic Lateral Sclerosis" (ALS). Buku ini berisi kumpulan nasihat2 sederhana dari Morrie yang sedang sekarat kepada Mitch Albom, ex murid favoritnya. Setelah lulus dari universitas, Mitch menjadi jurnalis olahraga yang sukses dan kaya. Selama itu ia kehilangan kontak dengan Morrie. Suatu malam, saat tengah berselancar di antara channel2 televisi, dia melihat Morrie Schwartz muncul di TV. Ternyata Morrie didiagnosa dengan ALS, atau yang lebih dikenal dengan penyakit Lou Gehrig (Lou Gehrig adalah nama seorang pemain baseball profesional Amerika yang karir briliannya kandas dengan tragis akibat penyakit yang sama).

Sekilas tentang ALS... "Amyotrophic" (Yunani), dari "a" (tidak/negatif) - "myo" (otot) - "trophic" (makanan utk pertumbuhan), berarti tidak ada makanan utk otot, sedangkan "Lateral" adalah saraf tulang manusia tempat sel saraf yang memberi signal ke otak untuk mengontrol otot berada. Karena kualitas area ini memburuk, terjadi penebalan atau "Sclerosis". Saraf yang diserang ALS adalah sel saraf penggerak yang memungkinkan manusia melakukan gerakan lewat otot lengan dan kaki. ALS bekerja seperti lilin yang menyala : ia melelehkan saraf penderitanya satu demi satu (mulai dari kaki dan terus bekerja ke atas) dan meninggalkan tubuh penderitanya seperti gumpalan lilin yang telah membeku. Pertama2 penderitanya kehilangan kontrol atas otot pahanya sehingga ia tidak dapat menahan tubuhnya sendiri saat berdiri. Lalu ia kehilangan kontrol atas otot tubuh bagian atasnya sehingga ia tidak bisa duduk dengan lurus. Ia membeku dalam tubuhnya sendiri. Pada akhirnya, penderita ALS meninggal karena kehilangan kemampuan bernafas.

Namun demikian, otak si penderita tidak terinfeksi sama sekali. Inilah mengapa Stephen Hawking yang mengidap penyakit yang sama masih mampu melanjutkan penelitiannya dan menulis buku, walau ia harus menjalani sepanjang sisa hidupnya di atas kursi roda, bernafas dengan ventilator yang dihubungkan dari lobang di tenggorokannya, dan berbicara dengan synthesizer yang mengubah suaranya seperti suara komputer. Morrie sendiri tidak menginginkan aneka teknologi perpanjangan hidup tersebut. Ia ingin menjadi sebuah buku teks hidup, di mana orang lain yang masih hidup mengamati apa yang terjadi dengannya dan belajar dari pengalamannya berhadapan dengan kematian.

Kembali kepada Mitch. Diceritakan bahwa Mitch sedang mengalami apa yang disebut dengan krisis separuh baya. Ia ingin menjadi musisi, tapi malah mendapat uang dari hasil menonton orang lain bertanding dan mengulasnya. Setelah melihat profesornya muncul di televisi, ia pun terbang mengunjungi eks dosennya itu dalam rangka mencari kebijakan dan perspektif baru akan pertanyaan2 besar yang masih menggelayutinya di sela2 rutinitas hidupnya sekarang. Percakapannya tiap minggu bersama Morrie, tepatnya 14x hari Selasa, mengeksplorasi isu2 dasar mengenai hidup -- keluarga, pernikahan, usia lanjut, kematian, dsb.

Pelajaran hidup yang diutarakan Morrie tidak ada yang luar biasa. Ini beberapa di antaranya...
- Live the live to the fullest.
- Anggaplah hari ini adalah hari terakhirmu di bumi.
- Berinvestasilah kepada orang lain, bukan benda. Rajutlah kenangan demi kenangan dengan orang lain, lewatkan waktu bersama mereka. Ketika semuanya berakhir, kita akan dikenang bukan dari rekening bank atau portfolio saham kita, namun dari waktu yang kita habiskan untuk mendengarkan teman atau menolong anggota keluarga.
- Devosikan dirimu untuk mencintai orang lain, devosikan dirimu untuk komunitas di sekitarmu, dan dedikasikan dirimu sendiri untuk menciptakan sesuatu yang memberimu makna dan tujuan.

Nasehat2 itu sederhana, tidak ada yang istimewa. Kita telah sering mendengar atau membacanya di mana-mana. Namun tetap saja kita sering lupa untuk mempraktekkannya. Menurut Morrie, salah satu penyebabnya adalah karena manusia kerap melewatkan waktu dalam hidupnya seperti orang yang berjalan sambil tidur. Manusia dalam hidupnya sering tenggelam dalam jutaan kegiatan kecil yang membuatnya sibuk tiada henti. Mudah sekali terjebak pada perangkap aktivitas, dalam kesibukan hidup, bekerja makin keras menaiki anak tangga keberhasilan hanya untuk sadar kemudian bahwa tangga tersebut bersandar pada dinding yang salah. Mereka tidak terbiasa melihat ke belakang dan menanyakan kepada diri mereka sendiri, "Apakah ini semua yang saya inginkan? Apakah ada sesuatu yang hilang?.." Morrie mengingatkan betapa pentingnya mengembangkan suatu waktu khusus untuk meditasi dan memeriksa diri.

Kunjungan rutin dan percakapan tiap minggu dengan Morrie memungkinkan Mitch menemukan apa yang benar2 penting dalam hidupnya. Kehidupan pribadinya pun berubah drastis. Kini dia melewatkan lebih banyak waktu dengan istrinya, mengambil lebih banyak waktu libur dari pekerjaannya, terbang lebih sering menyebrangi lautan untuk mengunjungi keluarganya... pendeknya, ia menginvestasikan waktunya untuk orang2 dalam hidupnya yang paling ia pedulikan, bukan untuk kepopuleran, kekayaan, dan kesuksesan semata.

Hidup manusia di bumi begitu singkat. Bagaimana kalau hari ini adalah hari terakhir kita? Bayangkanlah pemakaman kita sendiri... Seperti apa kita ingin dikenang oleh kerabat dan sanak saudara kita?
stelly @ 9:00 AM


Monday, May 17, 2004
he said ... 
It came out as a spontaneous reaction when Stelly "dared" me to write in her blog... with full confidence I said to her "ok, no problem, I'll think of something for the topic"... *piece a cake*...

My stupid mouth apparently got me into trouble... it's more than a month and not even a single sentence I can put up... I tried to recall what I've been doing, all the moments, occurrence, occasions that interesting enough to be written... nothing... I'm a lame duck... some said the beginning is the hardest... for me it was hopeless...

Today is Monday and I have to stay at home *thanks to my illness*... and start WRITING...

From the beginning I know that Stelly is the one... God sent... the answered pray... sort of things... I forgot the details on how things comin'.. all I know that everything went so smooth and suddenly we're in the hustle of preparing the wedding... the date is checked, the church is checked, the dresses is checked, and more to come...

I can't recall when we first talked about marriage... but I guess it started after we came back from the trip (correct me if I'm wrong stell). As some of u might notice that we had the trip to Semarang and Jogja... We went to Semarang where my parents lives... during that time she graciously positioned herself as my girlfriend... for me it's kind of relieving since we only get together for a month... I thought it must be hard for her because we just entered the very beginning of our relationship... we EVEN BARELY KNOW EACH OTHER.

Since it was Christmas she had to meet my parents, most of the family members and close friends of the family (just imagine how this big crowd bombarded us with annoying questions... "jadi ini calonnya?"... "kapan undangannya?")... but this girl... my girl... was certainly SURVIVE... two tumbs up. Above all she managed to adjust or assimilate sort of speaking herself with my (family) culture (I came from a Javanese family even though my mother is a half Chinese)...

When I decided to tie the knot I was in a lowest point in my life especially because I don't have any job... my profile at that time was not even met the minimum criteria to become somebody's son in law :)... But I didn't see any doubt from Stelly... with her lively spirit, she prepared and handled most of our wedprep...on contrary I just count the day and thought about the worst case scenario...married without a job... ...consequently any given day can made me a very pain in the a** kind of person...and I know it was hard for Stelly back then..

However, God is indeed generous; I got the job 3,5 months before the date of our wedding and two weeks before my birthday. It was not a great job but it was OK.. at least I worked for one of the biggest financial institution in the world.. so I know I am in the good ponds even I'm just a small fish.

Now, everything seems in the right track and hopefully we both going to be just fine.. wedprep is only one little step that we have to take...as the stairs is way up high we believe that each step has its own lesson of life... we learn from mistakes and try to be a better person...better couple..

stelly @ 11:58 AM


Friday, April 16, 2004
wedplus preparation (part 2) 
I still find each day too short for all the thoughts I want to think, all the walks I want to take, all the books I want to read, and all the friends I want to see. The longer I live the more my mind dwells upon the beauty and the wonder of the world. [John Burroughs]


quote di atas sangat tepat menggambarkan perasaan saya, terutama di saat WEEKEND ketika waktu tampak enggan berkompromi melambatkan laju detaknya.

[entry kali ini dalam bahasa indonesia saja berhubung saya lagi kehabisan kata untuk bercerita]

gereja tempat pemberkatan

pada wedplus preparation terakhir saya menyinggung soal kapel sanur *my favourite chapel*. tidak semua orang bisa menikah di sini, hanya alumni SANUR (santa ursula) dan mungkin mereka yg kenal dekat dengan suster / pengurus kapel. too bad i have to skip this chance of a life time setelah menimbang beberapa hal - salah satunya kapasitas kapel yang hanya bisa memuat 100an orang. tak pikir2 akhirnya pilihan beralih ke gereja theresia, menteng. letak gereja yang cukup strategis ditambah dengan akomodasi AC tentunya menjadi nilai plus untuk mengakomodir handai taulan yang berkenan hadir. saya sendiri tidak asing dengan gereja ini karena telah beberapa kali main organ mengiringi koor kantor (jaman dulu saat masih bekerja di thamrin) dan koor there. dari kost saya di jl. riau waktu itu saya suka jalan malam2 ke gereja utk ikut latihan nyanyi bersama koor there. namun ternyata oh ternyata, tidak mudah mendapatkan izin menikah di sana pada hari minggu, mengingat saya bukan warga paroki there. tante saya yang memang aktivis there harus terlebih dahulu melobby pastor & dewan parokinya... *coz i don't want to drag stories out, i'll get straight to it* perjuangannya BERHASILLL!! nama saya & calon suami pun bisa masuk ke daftar pasangan yang akan menikah bulan agustus ini. i was once again reminded that my life is truly blessed. it's a warm feeling knowing that there is someone who love u & care about u. and always remember, god will make a way. once again, i am thankful.

baju penganten

saya akan memakai gaun rancangan billy tjong, desainer muda yang sudah merintis jalan di kancah internasional. kebetulan ko billy adalah adik dari sahabat keluarga saya. kedua foto ini diambil saat saya datang ke studionya pertama kali dan langsung diminta coba2 gaun yang ada. *cantikkan yang mana, hayo??* =)



oh and one more thing, billy tjong juga fotografer digital yang berbakat. karya2nya yg elegan memenuhi dinding studionya di kompleks hotel willtop, pangeran jayakarta. saya & tommy sudah mendaftar menjadi pasien selanjutnya untuk sesi foto outdoor. mumpung tarifnya "harga persaudaraan" harus dimanfaatkan sebaik2nya, dong...

tommy sendiri sudah memesan jas di wong hang =distinguised tailor since 1933=. wong hang ini tdk sengaja kita temukan di citraland mal saat mereka berpameran menggelar dagangannya. kehandalan wanita yg bertugas saat itu dalam menjelaskan keunggulan jas rancangan wong hang membuat saya & tommy langsung memberi tanda jadi dengan penuh keyakinan. *pelajaran utk semua businessman/woman yang suka berpameran: tempatkan orang yang TEPAT untuk menjaga counter anda. (read: memahami betul deskripsi & kualitas barang/jasa yang dijual, penuh semangat dalam menjawab keingintahuan konsumen, peka akan kerisauan & kebutuhan konsumen.*

rumah masa depan

inilah tampang depan rumahku dan tommy nanti.



di minggu2 awal kita berdua mulai mengurus rumah, kita belanja kompor gas, tabung gas, rak piring, meja setrikaan berikut setrikaannya, guci aqua, dan tentu saja peralatan makan & memasak sekedarnya. kurang lebih itulah barang2 utama yang harus ada karena tommy berencana menempati rumah ini terlebih dulu.



[oot: di toko kelontong tempat saya belanja tersebut, bisa2nya saya menemukan 2 patung mungil malaikat dari porselen - handmade & imported. mayan utk pajangan rumah nanti. *ada yg tertarik? "teman2"nya masih mayan banyak kok di rak kaca toko*]



rumah kita sedang direnovasi sekarang & karenanya kita b'2 sibuk bolak balik ke sana setiap weekend. padahal terlalu sering maen ke sana juga tidak baik soalnya bisa bikin bangkrut... =p

kasur penganten

ai..ai..ai.. judulnya.. *norak mode:on* waktu kita hunting kasur, saya & tommy rajin liat pameran furniture di jhcc & pameran kasur di mal2. saya pun rajin ngumpulin brosur & buat perbandingan antara kasur naturatex, spring air, dreamline, serta, lady americana, dunlopillo.... u name it, deh! hehehe... (if 're looking a suitable mattress for yrself, u can borrow all my brochures & price lists). anyway, dari awal saya sudah jatuh cinta sama kasur serta. tau kenapa? karena saya naksir boneka domba yang jadi bonusnya. *i cannot resist the temptation* (tommy cuma bisa geleng2 kepala waktu dia tau). akhirnya saya menemukan toko chandrakarya furniture di internet & it turns out harga mereka cukup bersaing dengan harga pameran (harga pameran di jhcc diembel2i diskon besar jika bisa trade-in kasur bekas tipe apa saja). ternyata setelah kita berkunjung ke sana, i got more than i expected, sodara2! harganya sudah lebih murah dari harga pameran, tidak perlu trade-in kasur bekas, plus =with all my negotiating power= saya berhasil minta supaya bonusnya disamakan dengan bonus pameran yaitu 2 pasang bantal guling + 1 boneka domba. & guess what... bonekanya lebih BESAARR dari boneka yang ditawarkan di pameran (mungkin stok lama). can never lucky enough finding another offer, right? *does a victory dance*



next in wedplus preparation (part 3): ranjang penganten dari aesthetics home


little note:
all of those busy activities related to our weddin' preparation had corrupted our quota of having-fun-hours. kadang sangking capeknya kita jadi sensitif satu sama lain. perkelahian kecil2an pun tak terelakkan. we're still in the process of knowing each other & learning to communicate well. (i wish i have those mind-reading tools attached in his brain so i can read his mind without him has to say anything about it) but hey, the fun part about fighting is the make-up part, right? =) many will be coming upon us along the way... & shall we be the toughest of all.

shorter little note:
don't u think it's silly coz i was actually out of words at the beginning of this post but turns out i'm flooding it with so many words instead... *i do truly hope that yr eyeballs are still on the right angle after reading this long report*

tootles. have a good weekend, everybody!

{home sweet home}


stelly @ 10:48 AM


Thursday, April 01, 2004
wedplus* preparation (part 1) 
since i don't have much time lately to write, i just put in here my letter to my friends last month...

-------------------------
monday, march 15, 2004

knock knock!
have a refreshed spirit everybody? hope u all are ready to get back to the jungle with newly-polished pair of boots.

sometimes i just feel i don't have enough weekends. the two days off a week are usually full with personal activities while weekdays have its own routine agendas. and as some of u might already knew, i'm getting married this year... *surprise surprise* =) talking about that, i used to picture myself preparing my wedding one year in advance. now it's less than five months and i only have weekends to check my must-to-do-list (much attention must be paid to my job lately in connection with upcoming public expose, bilingual annual report & shareholders meeting... - not to mention ir website update which need my clear action soon). but somehow it's a relief to know that my friend was successful in planning his own wedding less than 2 MONTHS!!!

so my fellow friends (especially my choir & taize friends), please excuse me if i cannot participate in any choir practice lately. i find it even tougher to maintain an active social calendar.

ok, this time i'm writing about my "wedding plus" preparation ("wedding plus" term is given by tinnie, my dear friend, when she found out that my preparation is not merely related to the big day, but also to our future house matters). since many people write their wedding journal, why don't i make my own? this way, i'd probably spilled some secrets of my personal life which is a) probably gonna bored u a lot, or b) interesting enough for those of u who are planning to tie the knot soon.. *doubtful, concerning my limited ability of story telling*, or c) interesting enough for those who has not much opportunity to see or talk with me yet care about me... ;P point (c) is actually my reason of writing to u all... this way i can maintain my relation to u although we're far apart & separated by our own busy activities. *dontchathink?*

well, just cut this yadda yadda short... (short? stelly's writing? u better doubt it! hehehe) and start with the highlight of my wedding plus preparation...

kapel sanur

since long before i even met tommy, i've fallen in love with sancta ursula chapel at jl.pos. my mom & day were married there & i used to come there to pray each morning before my class during high school (if i'm not too late of course!). it isn't big so it can create family atmosphere with all guests... and... just look at the interior... isn't it beautiful??



(to be continued to part 2... )

*wedplus=wedding plus preparation
stelly @ 7:22 PM


Friday, December 12, 2003
what is marriage anyway? 
one of my friend made a long written discussion questioning the meaning of marriage. we could find that it has become a method - a formal, well mannered method to reproduce ourselves to keep our existence in this world.

but for him, marriage, basically, is a matter of trusting each other, become one, as team, building a solid collaboration of different origin and making a new blend of couples who could be helpful & constructive to our environment. according to my friend, it is important for couples to know about themselves, to know about their history and know where they want to head their life, and know the reasons before the choose to bond themselves in what so-called marriage.

as i'm asking myself about my own purpose to marry someone, i find my friend's opinion valuable. most people would agree that to marry someone is to be and to get life's companion. it is not good for the man to be alone - as said in bible. and then there is a purpose of bearing & raising children -- if that's His will. but more than that, just as told by my friend, there is also a purpose of "contribution". together as a couple, we are meant to do something significant together. god must have had some reasons for bringing us together. he has placed us in a great plan for making a better world & we might not able to comprehend how great our role is in god's design.

it's a good vision to realize that we are married for a mission - a mission to make our marriage a gift to others. and that mission will work in all kind of situations, no matter how rich or poor we are or whether we have children or none.

those are my purposes of marriage! and i'm happily waiting for the moment when i say "i do".


"love is an act of faith & whoever is of little faith is also of little love" - erich fromm (1900-1980)

stelly @ 2:59 PM